Thursday, August 6, 2020

Prinsip prinsip tata letak dalam desain grafis

Desain berperan sangat penting dalam menarik perhatian orang lain, karena desain yang indah dapat memanjakan mata orang lain bahkan dapat meningkatkan karisma terhadap diri designernya itu sendiri.

Sebaliknya orang yang asal asalan tanpa menghiraukan tata letaknya dapat berakibat buruk pada desainnya itu sendiri juga orang yang melihatnya cenderung kurang tertarik dan membuat desain sobat kurang optimal.

Tanpa memerhatikan susunan desain yang mantap desain akan terlihat acak acakan oleh sebagian orang yang mengerti tentang desain.

Oleh karena itu, ada baiknya sebelum sobat mendesain sobat memerhatikan tata letaknya terlebih dahulu.

Walaupun saya yakin jika sobat menerapkannya sobat tetap tidak akan mendapatkan hasil yang sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik allah ;-), tetapi setidaknya sobat puas dengan mengoptimalkan desain itu sendiri.

Lalu apa saja yang harus diperhatikan untuk susunan tata letak atau layout desain grafis? Sebelumnya saya juga sudah membuat artikel tentang Unsur unsur tata letak dalam desain grafis sobat bisa membacanya setelah ataupun sebelum ini.

Untuk artikel kali ini seperti pada judul diatas saya akan membahas tentang prinsip prinsip tata letak. Jadi yang belum mengetahui unsur unsur tata letak, sobat bisa membacanya Disini.

Berikut ada beberapa prinsip tata letak.
Belajar design 7 prinsip dasar tata letak - Pixabay.com



Proporsi (Proportion)
Proporsi juga memiliki arti sebanding, seimbang atau berimbang. Maksudnya disini yaitu perbandingan dari suatu desain baik itu antara ukuran bidang, ukuran objek ataupun bagian bagian lainnya.

Perbandingan yang tepat atau seimbang dalam suatu desain akan membuat suatu bagian enak dipandang, tidak akan terlihat terlalu ramai ataupun terlihat bertabrakan antara objek satu dengan objek atau bagian lainnya.

Misalnya dalam membuat desain sebuah karakter manusia, karakter yang dibuat haruslah memiliki proporsi yang tepat lebih baik lagi yang ideal. Contohnya yaitu menempatkan ukuran tangan badan, bahu dan bagian lainnya layaknya proporsi manusia pada kenyataan (stature).

Terkadang saya melihat orang membuat bagian yang asal asalan melebihi manusia pada kenyataannya seperti membuat kaki yang sangat panjang ataupun bagian lainnya. Sebenarnya manusia pada kenyataan memang beragam jenisnya, dimana bisa memiliki bahu yg lebih lebar ataupun sejenisnya.

Walaupun demikian jika proporsi desain terlalu berlebihan seperti proporsi tidak masuk diakal akan dapat membuat desain sobat kurang menarik, bahkan bisa terlihat aneh.
Irama (Rhytm)
Irama atau gerakan berturut-turut secara teratur maksudnya adalah bagian suatu unsur desain yang diulang ulang. Misalnya desain dengan unsur garis lengkung yang terurut dan diulang serta alunan warna yang berbeda beda.

Objek tersebut merupakan sebuah pelangi, semua orang sudah tahu bahwa pelangi merupakan suatu hal yang indah.
Keseimbangan (Balance)
Keadaan seimbang merupakan suatu keadaan ketika satu unsur didalam desain tidak saling bertabrakan sehingga membuat suatu bagian tidak kehilangan fungsinya.

Didalam desain keseimbangan dalam hal ukuran, kegelapan atau keringanan dan ketebalan baris menjadi kuncinya. Ada dua jenis keseimbangan, diantaranya:
-keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan bersifat formal, fungsinya hampir sama seperti cermin ataupun mirror.
-keseimbangan asimetris (informal balance), komposisi yang terasa seimbang namun dengn pengaturan berbeda
Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dimana dengan adanya prinsip ini suatu desain ditekankan untuk saling menyatu hingga membuat sebuah maksud tertentu. Tanpa memerhatikan prinsip ini suatu desain bisa saja akan terlihat kacau dan tidak memiliki sebuah makna.
Harmony (Keselarasan)
Harmony memiliki arti keselarasan atau keserasian. Maksudnya suatu unsur desain tidak saling bertolak belakang tetapi memiliki kedekatan bentuk, warna ataupun unsur lainnya sehingga terlihat serasi dan enak untuk dipandang.
Kontras (Contrast)
Memperlihatkan perbandingan yang nyata apabila diperbandingkan. Contohnya ketika menggambar suatu objek kubus dan bayangannya.
Penekanan
Prinsip ini dilakukan untuk membuat orang yang melihat desain kita langsung tertuju/terfokuskan. Dengan kata lain objek yang kita buat harus memiliki sifat yang timbul agar mendapatkan perhatian pertama dari orang lain.

No comments:

Post a Comment