Friday, June 26, 2020

Industri 4.0 menurut para ahli

PENGERTIAN REVOLUSI DAN INDUSTRI

Industri pasti sudah tidak asing lagi didengar oleh kebanyakan orang. Terlebih dalam dunia industri tidak lepas dari keterikatan hidup manusia, bahkan industri sendiri sangat dekat disekeliling kita.

Di tengah merebaknya wabah covid 19 atau virus corona saat ini, artinya industri 4.0 mungkin saja bisa semakin cepat terdorong untuk dapat mengaplikasikan kedalam pola hidup manusia, dimana orang orang pada saat ini banyak atau mungkin diharuskan bekerja dengan memanfaatkan teknologi dan mungkin dapat memaksimalkannya semakin maju, karena dengan adanya virus corona ini kita diharuskan mengurangi kontak fisik secara langsung dengan orang lain.

Untuk mengimplementasikan strategi industri 4.0 di indonesia kementerian perindustrian telah menyusun inisiatif "Making indonesia 4.0" dan juga peta jalan 4ir di indonesia. Seperti yang di kutip dari website kemenperin ini.

Di satu sisi dunia akan di hadapkan dengan era industri 4.0 di sisi lain ada juga society 5.0. Mari kita bahas industri 4.0 pada artikel kali ini terlebih dahulu.

Sebelum membahas industri 4.0, kalian sudah tahu belum apa yang dimaksud dengan industri? Menurut  KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi dari industri yaitu kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin.

Sejarah perkembangan industri terjadi secara cepat dari industri ke satu yang dimulai pada abad ke-18 (tepatnya pada tahun 1784 ditemukannya mesin uap) dan terus berkembang sampai industri 4.0 yang berlangsung pada abad 21 yang baru dimulai 2011 lalu. Sehingga perkembangan industri yang cepat inilah yang disebut dengan revolusi industri.

Untuk lebih jelasnya tentang sejarah revolusi industri dari masa ke masa sobat bisa membacanya di artikel berikut 'sejarah revolusi industri'.
Menuju industry 4.0


AWAL MULA MEMASUKI INDUSTRI 4.0

Revolusi industri 1.0 hingga industri 4.0 tidak luput dari penemuan penemuan luar biasa yang mampu memberikan efek besar terhadap ekosistem dan cara hidup manusia itu sendiri.

industrial revolution 4.0 atau revolusi industri 4.0 adalah istilah yang dicetuskan pada 2011 silam pada saat diadakan Fair hannover messe oleh sekelompok ahli bidang di Jerman diantaranya yaitu Wolfgang Wahlster,Henning Kagermann,Wolf-Dieter lukas . Jika ciri utama revolusi industri pertama ditandai dengan ditemukannya mesin uap, maka pada saat itu revolusi industri 4.0 masih berupa gagasan yang awalnya hanya berkaitan dengan dunia manufaktur.

Pada pertemuan WEF 2015, kanselir germany Angela Markel menjelaskan, revolusi industri keempat merupakan sistem yang mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri.

Kemudian pada tahun 2016 di Davos (Swiss) WEF memperkenalkan kepada publik industry 4.0 lewat pertemuan tahunannya dengan memakai tema “Mastering the Fourth Industrial Revolution” atau "Menguasai Revolusi Industri Keempat". Hal itu membuat istilah ini menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga menjadi perbincangan hangat sampai saat ini.

WEF (world economic forum) sendiri merupakan sebuah organisasi yang didirkan oleh seorang profesor bernama Klaus Schwab pada tahun 1971. WEF bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, khususnya di bidang investasi dan perdagangan. Pofesor Klaus Schwab juga sudah membuat buku yang diterbitkan tahun 2016 berjudul "The Fourth Industrial Revolution" atau "revolusi industri keempat".

ERA INDUSTRI 4.0 MENURUT PARA AHLI

Menurut Wolfgang Wahlster Revolusi Industri 4.0 ditandai oleh kustomisasi massal dalam produksi masa depan produk pintar dan layanan dan pabrik pintar. Dalam bukunya Artificial Intelligence for Industrie 4.0 (2017) Wahlster,dkk menuliskan bahwa Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah kunci yang memungkinkan untuk generasi pintar berikutnya manufaktur di Industri 4.0. Pada tahun 1990-an pengawas PhD-nya juga mengklaim, bahwa kecerdasan buatan adalah segalanya cara untuk realitas Wolfgang sambil bergerak. Source:Maastricht university

Menurut Henning kagermann, dkk Industry 4.0 menggambarkan transformasi industri "klasik" melalui Internet of Things, Data, dan Layanan. Dalam bukunya juga ia dan teman temannya menuturkan dan menyurvei adanya pemahaman Industri 4.0 di banyak negara, meskipun berbeda aksinya, cukup sebanding.
Source:Scholar.google

Menurut Thomas Schulz, seorang ahli pada subjek, penulis membayangkan bahwa setelah revolusi sebelumnya - listrik, listrik, spesialisasi pekerjaan, elektronik - revolusi industri yang berlangsung hari ini didasarkan pada Cyber-Physical Systems (CPS): internet, data besar, analitik, integrasi, dll.

Menurut schlectendahl dkk(2015) revolusi industri 4.0 menekankan definisi kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Source:wikipedia.org

Menurut klaus schwab industri 4.0 dicirikan oleh serangkaian teknologi baru yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologis, memengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, dan industri, dan bahkan menantang gagasan tentang apa artinya menjadi manusia. Source:www.weforum.org

Menurut kementrian perindustrian indonesia Airlangga hartarto pada revolusi industri keempat, menjadi lompatan besar bagi sektor industri, dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya.Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik. Source:www.kemenperin.go.id

Jika dilansir dari isi buku "Hubungan Industri 4.0 Terhadap Perkembanhan
Teknologi Perumahan" (Sebuah Literature Review) Ar. Rifan Ridwana Definisi mengenai Industri 4.0 beragam karena masih dalam tahap penelitian dan
pengembangan. 

Diantaranya dari beberapa definisi isi buku tersebut yaitu Kanselir Jerman,Angela Merkel (2014) berpendapat bahwa Industri 4.0
adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri
melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional

Hermann, dkk (2015) menambahkan bahwa Industri 4.0 adalah istilah untuk menyebut sekumpulan teknologi dan organisasi rantai nilai berupa smart factory. Untuk lebih lengkapnya isi dari buku dan definisinya bisa dibaca disini source:eprosiding.std-bali.ac.id



Sekian pembahasan kali ini jika ada perkataan yang tidak tepat mohon dimaafkan. Sobat juga bisa berkomentar dibawah, insya allah mimin bakalan jawab secepatnya. See ya ;)

No comments:

Post a Comment